Pengusaha Minta Prabowo Disiplin Jaga Defisit APBN: Kalau Enggak, Bahaya
12 Apr, 2024
Halaman ini telah diakses:
Views
Pengusaha meminta pemerintah periode selanjutnya untuk disiplin dalam mengelola defisit APBN 2025. Ini disampaikan baik oleh asosiasi Apindo maupun Kadin Indonesia.
Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani menyebut penggunaan APBN ini jadi hal paling penting untuk dijaga pemerintah.
"Ya kan kita semua sudah belajar dari pengalaman APBN, bagaimanapun juga pengunaan ini sangat penting. Disiplin itu yang paling kunci ya. Kalaupun mau diperlebar defisitnya, penggunaannya mesti jelas dan disiplin, jadi sesuatu yang harus ada multiplier effect," ujar Shinta saat menghadiri open house di rumah Menko Airlangga Hartarto, Kamis (11/4).
Kendati begitu, Shinta yakin di masa transisi ini pemerintah yang masih aktif sudah bicara dengan pemerintah yang akan datang. Langkah ini perlu dilakukan supaya pembiayaan yang mengandalkan APBN masih bisa terus berlanjut.
"Itu yang harus dijaga karena program-program ekonominya masuk ke situ dan kita sangat mengandalkan pembiayaan dari (APBN)," sambungnya.
Hal senada disampaikan Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid yang juga hadir dalam acara tersebut. Terlebih lagi, kata dia, banyak negara maju sedang mengalami kemerosotan ekonomi.
"At the end of the day important, disiplin fiskal itu penting, maka saya katakan tadi ini jadi kunci buat ke depan. Harus disiplin, kalau enggak disiplin bahaya," tuturnya.
Dia menilai, pentingnya menjaga terutama alokasi anggaran untuk pos-pos yang prioritas sekaligus mampu menggairahkan ekonomi.
"Dan yang saya lihat khususnya banyak negara maju dan negara-negara di luar dan negara Asia berkapasitas besar sekarang karena ekonomi menurun mau enggak mau mereka melempar, melempar ke mana? Indonesia, Indonesia itu pasar yang besar sekali," sambungnya.
Bila kondisi tersebut terjadi, maka banjir produk impor bakal terjadi lagi. UMKM menurut Arsjad, jadi yang akan merasakan dampaknya.
"Di sisi ini kita enggak boleh diam-diam saja, kita harus menjaga jangan sampai produk-produk luar masuk ke sini dan membanjiri produk Indonesia yang akhirnya berdampak terhadap UMKM. Itu yang jadi hal utama harus dijaga," lanjutnya.