Kilas Balik Pemicu Iran Serang Israel: Gedung Konsulat di Suriah Roboh, 13 Tewas
14 Apr, 2024
Halaman ini telah diakses:
Views
Konflik antara Iran dan Israel mencapai titik kritis setelah serangkaian peristiwa provokatif di Timur Tengah.
Serangan Iran terhadap Israel pada Sabtu (13/4) malam merupakan aksi balasan atas tragedi hancurnya gedung konsulat Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April lalu.
Bagaimana cerita serangan tersebut?
Saat itu, pesawat-pesawat tempur Israel yang melancarkan serangan tersebut menewaskan 13 orang, termasuk seorang komandan senior dari Pasukan Quds, Mohammad Reza Zahedi.
Komentar keras datang dari berbagai pihak, termasuk Menteri Luar Negeri Suriah yang mengecam serangan itu sebagai aksi teroris yang keji.
Sementara itu, Iran bersumpah untuk membalas tindakan tersebut, menunjukkan bahwa mereka tidak akan tinggal diam terhadap provokasi Israel.
Pemimpin agung Iran, Ayatollah Ali Khamenei, pada Selasa (2/4) menegaskan, Israel akan dihukum atas tindakannya tersebut.
"Kami akan membuat Israel menyesali tindak pidananya yang ini dan yang lain," kata Khamenei, seperti dikutip dari AFP.
Ketegangan pun meruncing sejak saat itu. Amerika Serikat bahkan sudah memprediksi serangan balik Iran ke Israel, Jumat (12/4).
"Kami masih menganggap potensi ancaman oleh Iran itu nyata, dan mungkin terjadi," ucap juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby.
Serangan Balik Iran
Situasi memuncak pada Sabtu (13/4). Iran menyerang balik Israel.
Ratusan drone dan rudal dikirim dari Iran ke wilayah Israel, menandai eskalasi serius dalam konflik yang telah berlangsung sebulan ini. Dampaknya, kerusakan ringan terjadi di Bandara Israel dan seorang anak perempuan terluka berat.
Sebelumnya, Duta Besar Iran untuk Indonesia, Boroujerdi, juga memberikan tanggapan terkait serangan di Damaskus, Rabu (3/4).
Dia mengatakan bahwa AS meminta Iran untuk tidak melakukan pembalasan. Negara-negara Barat juga tidak mengutuk Israel atas serangan tersebut.
"Iran tidak pernah menginvasi negara mana pun, tetapi kami tidak akan tinggal diam ketika diserang. Kami akan memberikan respons yang cerdas dan tepat sasaran," tutur Boroujerdi.
Dia juga menegaskan bahwa Iran memiliki hak untuk membela diri dan melindungi warganya.
Menanggapi serangan ke Kedubes Iran silam, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI turut mengutuk keras Israel lewat unggahannya di X, Selasa (2/4).
"Serangan ini merupakan pelanggaran langsung terhadap hukum internasional dan Piagam PBB. Ini adalah tindakan berbahaya lainnya yang dilakukan Israel yang akan semakin meningkatkan konflik di kawasan dan mengurangi prospek perdamaian abadi," tulis akun @Kemlu_RI.
Meskipun Israel tidak secara langsung mengakui tanggung jawab atas serangan tersebut, Iran bersikeras untuk merespons secara lebih keras jika serangan semacam itu terjadi lagi di masa depan. Peringatan ini juga diarahkan kepada AS dan menambah ketegangan di Timur Tengah.