Festival Rakik-rakik di Danau Maninjau

Halaman ini telah diakses: Views
Rakik-rakik karya masyarakat danau Maninjau dengan puluhan meriam bambu di samping kiri. Foto: Penulis
Rakik-rakik karya masyarakat danau Maninjau dengan puluhan meriam bambu di samping kiri. Foto: Penulis

Saya baru saja melihat tradisi unik di sekitar Danau Maninjau, Sumbar pada Rabu malam (10/04/2024). Ratusan remaja dan anak-anak mengikuti prosesi melepaskan rakit besar yang telah dihiasi ke tengah danau Maninjau.

Paling tidak, ada dua rakit besar di tempat terpisah yang menyerupai jam gadang, rumah adat Minangkabau, masjid--padati sebagainya yang telah dihiasi dengan berbagai macam plastik berwarna, diberi lampu warna-warni, dan dilengkapi dengan miniatur-miniatur kultur Minang yang unik seperti naga, lampion, bus, dan kapal kecil.

Tapi, bukan hanya rakit yang ditampilkan dalam festival ini, ada belasan bahkan puluhan meriam-meriam bambu yang menyertai prosesi pelepasan rakit-rakit ini. Meriam bambu ini dibuat dari bambu yang tebal dan berkualitas. Lalu diberi air karbit untuk meledakkan meriam-meriam bambu ini. Bunyinya sangat keras dan memekakkan telinga. Semakin larut, suaranya berbunyi berkali-kali tanpa henti.

Rakik-rakik di Jorong Bancah dari posisi yang lebih dekat, miniatur kultur MInang. Foto: Penulis
Rakik-rakik di Jorong Bancah dari posisi yang lebih dekat, miniatur kultur MInang. Foto: Penulis

Harusnya festival yang dikenal dengan nama "Rakik-Rakik" tahun 2024 ini dilakukan menjelang malam lebaran dan dimulai dari pukul 21.00 WIB hingga 01.00 WIB. Tetapi, hujan lebat membuat festival tradisional ini dipindahkan sehari setelah lebaran. Belum lagi, harus menunggu angin kencang reda dulu sebelum melepaskan rakik-rakiknya.

Rakik-rakik di Jorong (desa) Gasang yang juga memperlihatkan miniatur kultur Minang yang Islami Foto: Penulis
Rakik-rakik di Jorong (desa) Gasang yang juga memperlihatkan miniatur kultur Minang yang Islami Foto: Penulis

Sambil menunggu angin danau yang bersahabat, anak-anak dan remaja bermain dengan musik gendang khas Minang yang sangat energik. Semakin malam, pemain gendang semakin atraktif dan semakin meriah pula penonton musik gendang ini.

Tim musik Gendang ddalam festival Rakik-rakik Maninjau 2024. Foto: Penulis
Tim musik Gendang ddalam festival Rakik-rakik Maninjau 2024. Foto: Penulis

Penonton berdatangan semakin banyak menjelang tengah malam untuk melihat prosesi pelepasan rakit-rakit berhias ini. Secara historis, tradisi rakik-rakik di nagari Maninjau ini sudah dimulai sejak puluhan tahun yang lalu oleh masyarakat sekitar, tradisi ini digelar untuk menyambut datangnya 1 Syawal di setiap tahun dan lazimnya digelar oleh lima Jorong yang ada di Nagari Maninjau, yaitu Jorong Gasang, Jorong Pasar Maninjau, Jorong Kubu Baru, Jorong Bancah, dan Jorong Kukuban.

Meriam-meriam bambu karbit yang berbunyi sangat keras. Foto: Penulis
Meriam-meriam bambu karbit yang berbunyi sangat keras. Foto: Penulis

Pembuatan Rakik-Rakik sesungguhnya dilaksanakan secara gotong royong oleh masyarakat setempat sejak awal bulan Ramadan, sehingga pada malam takbiran Rakik-Rakik itu sudah siap untuk dilepas ke tengah Danau Maninjau.

Tujuan dari festival ini secara filosofis adalah momen menjalin silaturahmi antar sesama masyarakat. Apalagi menjelang lebaran, para perantau sedang pulang ke kampung halaman di Maninjau sehingga melalui tradisi ini mereka dapat bertemu dengan sanak saudara dan kawan lama.

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url