TNI Ungkap Warga Papua yang Diduga Disiksa Prajurit: Anggota KKB Definus Kogoya

Ilustrasi TNI buru KKB Papua. Foto: Pupspen
Ilustrasi TNI buru KKB Papua. Foto: Pupspen

TNI mengungkap identitas warga yang diduga disiksa sejumlah prajuritnya di Pos Gome, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengungkapkan, korban penyiksaan itu merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Definus Kogoya.

"Oknum prajurit TNI melakukan tindakan kekerasan terhadap tawanan seorang anggota KKB atas nama Definus Kogoya di Pos Gome di wilayah Kabupaten Puncak, Papua," kata Nugraha saat dikonfirmasi, Sabtu (23/3).

Nugraha masih belum mengungkap identitas para terduga pelaku penyiksaan itu. Namun diduga pelakunya lebih dari satu orang. Saat ini masih dalam proses pemeriksaan.

"Nanti saya sampaikan setelah selesai penyelidikannya ya, yang jelas lebih dari satu orang jika lihat dari video tersebut," ungkapnya.

Aksi penyiksaan itu sebelumnya viral di sosial media. Dalam video yang beredar memperlihatkan sejumlah anggota TNI diduga menyiksa seorang warga sipil di Papua. Tampak warga sipil itu dimasukkan ke dalam drum berisi air lalu disiksa oleh oknum TNI tersebut.

Direktur eksekutif jurnal perempuan, Atnike Nova Sigiro di acara summit on girls di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (10/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Direktur eksekutif jurnal perempuan, Atnike Nova Sigiro di acara summit on girls di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (10/12). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan

Berdasarkan keterangan dari Ketua Komnas HAM Atnike Nova Sigiro, penganiayaan itu terjadi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Pihaknya menyesalkan hal itu terjadi.

"Komnas HAM memperoleh informasi terkait video dugaan penyiksaan terhadap warga sipil di Papua yang viral di sejumlah media sosial. Berdasarkan informasi awal yang dikumpulkan Komnas HAM, peristiwa tersebut diduga terjadi di Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah," kata Atnike dalam keterangannya, Sabtu (24/3).

"Komnas HAM menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut karena menambah rentetan korban kekerasan akibat konflik di Papua yang diduga merupakan penyiksaan oleh aparat," sambungnya.



Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url