TEMPO Interaktif, Jenewa - Kondisi Libya kini tak menentu, terutama setelah para pemberontak mulai menguasai Tripoli. Sejumlah warga negara asing di sana mulai dievakuasi.
Organisasi Internasional Migran (IOM) yang bermarkas di Jenewa menyatakan sebuah kapal, saat ini sedang mengevakuasi 300 warga asing di sana, Senin, 22 Agustus 2011.
Kekhawatirna atas keselamatan mereka sangat beralasan. Tank pasukan keamanan Libya dan para penembak jitu disebarkan ke berbagai lokasi menyusul masuknya para pemberontak ke Kota Tripoli. Mereka berpesta kegirangan di jalan-jalan memeriahkan kemenangan atas tumbangnya Muammar Qadhafi yang telah berkuasa selama 41 tahun.
"Lebih dari 5 ribu orang dari kedutaan masing-masing mendaftar untuk dievakuasi," ujar IOM.
Juru bicara IOM, Jemini Pandya, mengatakan organisasinya tidak tahu berapa banyak yang akan meninggalkan negeri itu. "Jika kondisinya berangsur pulih, mereka tidak ingin meninggalkan Libya," katanya seraya menyebutkan bahwa sebagian besar tidak ingin kehilangan pekerjaan di sana.
Kapal laut Tasucu meninggalkan pelabuhan Benghazi di sebelah timur Libya, Senin, 22 Agustus 2011, membawa 300 warga asing.
REUTERS | CA