BREBES--MICOM: Sebanyak 71% tanaman mangrove yang ada di Indonesia rusak. Di sisi lain, upaya untuk merehabilitasi kawasan yang kritis--akibat rusaknya mangrove tersebut--terkendala minimnya anggaran.
Hal itu diungkapkan Menteri Lingkungan Hidup, Gusti Muhammad Hatta, di Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (6/8).
Gusti berada di Brebes untuk mencanangkan sabuk hijau penanamam 80.000 pohon mangrove di kawasan obyek wisata (OW) Pantai Randusngan Indah (Parin) di Desa Randusanga Kulon, Kecamatan Brebes.
"Sedikitnya ada tiga faktor yang membuat rusaknya tanaman mangrove. Pertama perilaku manusia, jeleknya kualitas air, dan gelombang tinggi," jelas Gusti.
Ironisnya, anggaran yang ada untuk merehabilisasi kawasan pantai yang rusak amat minim. "Anggaran yang ada di kementrian LH saat ini kurang dari Rp1 triliun, yakni hanya Rp800 juta," papar Gusti.
Pencanangan sabuk hijau tersebut ditandai penandatangan prastasti oleh Menteri Lingkungan Hidup, anggota Komisi VII DPR-RI Dewi Aryani, dan Bupati Brebes H Agung Windyantoro.
Menteri juga menanam mangrove, mengawali gerakan tanam pohon mangrove.
"Kami coba 80.000 pohon mangrove. Kalau bagus kami tambah, tapi tidak hanya menanam tapi juga harus dirawat," pintanya.
Untuk mencapai tujuan pengelolaan sumber daya wilayah pesisir secara terpadu dan berkelanjutan, menurut Gusti, perlu ada pola pengelolaan, pengitegrasian setiap kepentingan dalam harmoni antara dimensi ekologis, sosial, ekonomi, antarsektoral, disiplin ilmu dan segenap pelaku pembangunan.
Dewi Aryani berjani akan mengupayakan 20.000 pohon mangrove agar genap menjadi 100.000 pohon. Bantuan bersumber dari DPP PDIP. "Tunggu saja tanggal mainnya," cetus politisi PDIP itu. (JI/OL-3)