Liputan6.com, Jakarta: Tertekan sentimen negatif bursa regional, Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada perdagangan Selasa (2/8) ditutup melemah 15,6 poin atau 0,37 persen ke level 4.177,85 poin. Setelah kemarin mencatat rekor baru, hari ini IHSG dilanda
profit taking atau ambil untung yang mayoritas dilakukan investor domestik.
Tercatat asing melakukan net buy sebesar Rp 688,3 miliar dengan angka yang besar menilai turunnya IHSG. Dengan transaksi 17 juta lot atau senilai Rp 6,56 triliun, IHSG sempat menyentuh level terendahnya di 4,95 pada sesi kedua.
Hampir semua sektor melemah, kecuali infrastruktur dan pertambangan. Infrastruktur menguat 7,42 atau 0,9 persen dan pertambangan naik 0,25 atau 0,01 persen.
Dalam perdagangan hari ini, indeks LQ45 ikut terpangkas 0,25 persen menjadi 740,64 dengan saham-sahamnya seperti UNTR, ASII, ITMG dan AALI yang menekan IHSG turun. Saham-saham yang menjadi top gainers hari ini adalah SCPI, CNTX, MBAI, LMSH, BFIN, GGRM, RDTX, ISAT, PLIN dan BRAM. Sementara uang berada pada urutan terbawah adalah DLTA, UNTR, MYOR, SMDR, DSSA, INDS, LION, ASII, ITMG dan AALI.
IHSG pada perdagangan hari ini mendapat dorongan dari sentimen negatif bursa regional, seperti bursa Amerika Serikat yang semuanya melemah seperti S&P turun 5,34 poin, DJIA melemah 10,75 poin, dan NASDAQ anjlok 11,77 poin. Sedangkan di kawasan Eropa, seluruh bursa ikut terseret, dimana FTSE anjlok 6,57 poin, DAX turun 24,62 poin, dan CAC40 melemah 4,87 poin. Di regional Asia, Nikkei melemah 120,42 poin, Straits turun 38,20 poin, dan Hang Seng terpangkas 241,91 poin.
Pelemahan bursa regional disebabkan adanya sentimen negatif dari rilis data manufaktur yang turun bulan kemarin. Hal tersebut menyebabkan bursa AS anjlok, begitu juga dengan harga komoditas yang ikut turun.
Analis Vibiz Capital memprediksi pelemahan hari ini adalah koreksi minor untuk melanjutkan trend bullishnya. Terlihat sejak bulan lalu, IHSG terus menguat dan mecatat rekornya, namun pada setiap awal pekannya, seperti Senin dan Selasa IHSG melemah.
Analis Vibiz Research memperkirakan IHSG bergerak menuju pada level 4.500 pada semester dua ini dengan koreksi mior harian. Melihat kondisi perekonomian Indonesia yang terus tumbuh dan peningkatan minat investasi asing ke Tanah Air, koreksi tersebut merupakan sebuah kesempatan untuk mengkoleksi saham-saham berfundamental bagus dengan harga lebih murah.(www.vibiznews.com/BOG)