Jumat, 05 Agustus 2011
Presiden Benigno Aquino bertemu ketua Front Pembebasan Islam Moro, Murad Ebrahim di sebuah hotel dekat bandara Narita, Tokyo.
Foto: ASSOCIATED PRESS
Ketua Front Pembebasan Islam Moro, Murad Ebrahim (foto: dok.).
Beberapa pejabat Filipina mengatakan Presiden Benigno Aquino secara rahasia bertemu di Jepang Kamis malam dengan pimpinan kelompok pemberontak Muslim terbesar di Filipina dan setuju untuk mempercepat laju pembicaraan perdamaian.
Siaran pers dari pemerintah Filipina hari Jumat mengatakan Aquino bertemu dengan ketua Front Pembebasan Islam Moro Murad Ebrahim selama hampir dua jam di sebuah hotel dekat bandara Narita di Tokyo dan keduanya sepakat untuk mempercepat laju perundingan.
Pemberontak telah melakukan pemberontakan maut untuk meraih pemerintahan sendiri di daerah Mindanao, Filipina selatan, selama lebih tiga dekade.
Warga Muslim Filipina mengeluh tentang diskriminasi oleh pemerintah Filipina dan golongan mayoritas Katolik, termasuk diskriminasi dalam hal perumahan dan pendidikan, dan juga tidak adanya dana dari pemerintah untuk masyarakat mayoritas Muslim di Filipina Selatan.
* Harus Dilengkapi Dengan mengisi formulir ini, Anda setuju: Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sebelum mempublikasikannya. Tidak semua komentar akan kami publikasi. VOA berhak menggunakan komentar Anda dalam semua cabang siaran VOA. Syarat Perjanjian