Pasukan pro-pemerintah menembaki demonstran di kota Homs, yang meneriakkan keinginan mereka agar Presiden Bashar lengser dari jabatannya.
Pasukan keamanan Suriah menewaskan 8 orang sementara ribuan demonstran anti-pemerintah menantang Presiden Bashar al-Assad.
Para saksi dan organisasi HAM mengatakan ratusan orang berkumpul di lapangan utama di tengah kota Homs hari Senin, setelah tim kemanusiaan PBB meninjau kota itu. Pasukan pro-pemerintah menembaki demonstran, banyak dari mereka berteriak:"Gaddafi sudah turun, sekarang giliran kamu Bashar !" Sedikitnya 6 orang tewas dalam kejadian itu.
Demonstrasi serupa diadakan di kota-kota lain Suriah, termasuk Hama. Dua orang sipil dilaporkan tewas di lokasi tersebut.
Sebelumnya, Komisaris Tinggi PBB bidang Hak Azasi, Navi Pillay, mengatakan pemerintah Suriah tampaknya telah menerapkan kebijakan tembak-mati terhadap kaum sipil. Dia mengatakan kepada Dewan HAM PBB bahwa lebih dari 2.200 orang telah tewas dalam kerusuhan di negara itu. Selain itu, Dewan HAM PBB juga menerima laporan dari penyelidik khusus PBB mengenai penyiksaan. Laporan tersebut mengungkapkan Suriah telah dengan jelas mencapai "batas-batas kekerasan yang meluas dan sistematis."
Jodania, Kuwait, Qatar dan Arab Saudi, turut mengutuk kekerasan di Suriah. Ke-4 negara Arab dalam Dewan HAM PBB tersebut mendesak Suriah agar mau bekerjasama dalam penyelidikan internasional mengenai kemungkinan terjadinya kejahatan terhadap kemanusiaan di negara itu.
Untuk keperluan tersebut, Tim PBB di Homs telah diberi izin untuk meninjau pusat-pusat protesuntuk menilai keadaan hakazasi manusia di Suriah.