Jangan Dahulukan Kolak Saat Berbuka! Tidak Baik untuk Tubuh

Halaman ini telah diakses: Views
juandry2
Pipes Output
Jangan Dahulukan Kolak Saat Berbuka! Tidak Baik untuk Tubuh
Aug 4th 2011, 17:52

Mengawali berbuka puasa dengan makanan manis sangat dianjurkan. Namun hendaknya kita bijaksana memilih makanan yang manis agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan tubuh.

Kolak pisang, wajik, makanan gorengan, kue basah dan kudapan manis lain yang mengenyangkan bukanlah pilihan yang tepat sebagai menu berbuka puasa. Makanan tersebut dapat menghalangi tubuh mendapatkan kecukupan gizi, karena kita sudah keburu kenyang sebelum menghabiskan porsi hidangan utama dalam jumlah yang mencukupi.


Sudah menjadi tradisi setiap datang bulan Suci Ramadhan, warga sekitar Jalan Panjang Kebon Jeruk berjualan kue untuk buka puasa. Mereka mendirikan tenda tenda kecil dipinggir jalan untuk berjualan. Seperti terlihat suasana hari ke dua bulan puasa para pedagang kue diserbu para pembeli untuk persiapan buka puasa, Selasa (2/8/2011). Kue dan makanan yang dijual bermacam ragam, seperti buah korma, kolak pisang, kue lapis, es kelapa, es buah, asinan, resoles dll.

Karena itu, pilih makanan manis yang tidak menge-nyangkan, seperti kurma. Santap beberapa buah kurma, barengi dengan minum 1 - 2 gelas air putih. Satu jam kemu-dian (setelah men-jalankan salat Mahgrib) barulah kita menik-mati hidangan lengkap. Cara ini membantu tubuh meng-genjot energi metabolisme basal secara perlahan, yang sempat merosot setelah seharian tubuh tidak mendapatkan pasokan sumber energi.

Dijelaskan ahli gizi dari RS Ansyari Saleh Banjarmasin, Ahmad Yani SKM, buah kurma mengandung gula alami (fruktosa) yang mudah diserap tubuh dan diubah menjadi energi. Minum air putih sebagai teman makan kurma merupakan kombinasi yang ideal.

"Selain bermanfaat memulihkan kelelahan otot, kandungan kalium dalam kurma membantu mendo-rong air secepatnya mengisi jaringan sel," jelasnya.

Ketika berpuasa, kadar gula darah kita menurun. Kurma, sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah, adalah karbohidrat kompleks, bukan gula (karbohidrat sederhana). Karbohidrat kompleks, untuk menjadi glikogen, perlu diproses sehingga makan waktu.

"Sebaliknya, kalau makan yang manis-manis, kadar gula darah akan melonjak naik, langsung. Sangat tidak sehat. Kalau karbohidrat kompleks seperti kurma asli, naiknya pelan-pelan," terang Yani.

Nah, kalau habis perut kosong seharian, lalu langsung dibanjiri dengan gula yang notabene sangat tinggi indeks glikemiknya, maka respon insulin dalam tubuh langsung melonjak. Dengan demikian, tubuh akan sangat cepat merespon untuk menimbun lemak," jelas Yani.(Tribunnews)

You are receiving this email because you subscribed to this feed at blogtrottr.com.
If you no longer wish to receive these emails, you can unsubscribe from this feed, or manage all your subscriptions
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url