Jumat, 05 Agustus 2011
Hari Kamis, indeks Dow Jones di New York anjlok 513 poin atau 4,3 persen, kejatuhan terbesar sejak Oktober tahun 2008.
Foto: Reuters
Seorang pialang di New York terpukul setelah indeks saham Dow Jones di New York anjlok 513 poin hari Kamis (4/8).
Harga-harga saham di bursa-bursa efek utama Asia turun tajam ketika bursa buka Jumat pagi, setelah adanya keprihatinan bahwa resesi ekonomi global mungkin akan terjadi lagi membuat harga-harga saham di Amerika dan Eropa anjlok.
Indeks saham di Tokyo, Sydney, dan Seoul semuanya turun kira-kira 4 persen tidak lama setelah buka.
Hari Kamis, indeks Dow Jones di New York anjlok 513 poin atau 4,3 persen, kejatuhan terbesar sejak Oktober tahun 2008. Indeks saham utama lain, Nasdaq dan S&P 500, juga turun tajam.
Para analis keuangan mengatakan para penanam modal prihatin ekonomi Amerika dapat kembali ke resesi.
Para investor menjual saham mereka sementara indikator di seluruh dunia menunjukkan kekhawatiran resmi mengenai keadaan ekonomi di Amerika, Eropa, dan Jepang.
Sebuah laporan di Amerika menunjukkan indikasi baru mengenai lemahnya pasar tenaga kerja di negara itu. Empat ratus ribu orang pekerja yang menganggur mengajukan permohonan mereka yang pertama kalinya akan tunjangan pengangguran pekan lalu, angka yang turun sedikit dibanding seminggu sebelumnya.
* Harus Dilengkapi Dengan mengisi formulir ini, Anda setuju: Kami akan mempertimbangkan komentar Anda sebelum mempublikasikannya. Tidak semua komentar akan kami publikasi. VOA berhak menggunakan komentar Anda dalam semua cabang siaran VOA. Syarat Perjanjian