JAKARTA - Menjelajahi kebudayaan masyarakat Papua dengan menjadi bagian dari Festival Lembah Baliem yang akan berlangsung pada 8-11 Agustus 2011.
Merupakan kesempatan untuk menyaksikan suku bangsa yang berbeda dari dataran tinggi Wamena dan Lembah Baliem, seperti Suku Dani, Suku Lani dan Suku Yali. Ketiganya dipertemukan dalam perayaan festival tahunan mereka. Tahun ini festival akan berlangsung di Wosiala, Desa dari Wosilimo, Jayawijaya.
Terletak di tingginya Gunung Jayawijaya, Baliem, merupakan lembah hijau yang panjang dan indah di sebrang perbukitan di Papua Nugini. Tujuan utama festival, yakni melakukan perang simulasi antarsuku untuk menjaga dan memelihara kegesitan dan kesiapan dari tiap suku untuk melindungi desa mereka.
Untuk keberlangsungan acara, para tim pengelola telah menyediakan sebuah arena yang cukup luas karena akan dipadati dengan 500 hingga 1000 prajurit dan penari.
Penjadwalan simulasi perang kesukuan akan diselenggarakan selama dua hari. Akan dimeriahkan oleh 24 grup yang terdiri dari 30-50 prajurit. Selama perang berlangsung akan diikuti dengan musik tradisional Papua, Pikon, alat musik instrumen terbuat dari kayu.
Festival ini diselenggarakan oleh Pemerintah Jayawijaya, dengan tujuan untuk memperkenalkan dan mempertahankan nilai dan kebudayaan dari suku tradisional di lembah Baliem. Festival akan dimeriahkan dengan kesenian yang mengagumkan dan pertunjukan kebudayaan, termasuk tarian khas Papua serta pertunjukan musik tradisional Papua, dan masih banyak lagi.
Ada pula kompetisi Sege, kompetisi memanah, yang dikhususkan bagi para pengunjung asing sebagai penghormatan atas apreasiasi kehadiran mereka dalam festival.
Selain itu mereka juga bisa merasakan bagaimana rasanya menjadi penduduk Papua yang sebenarnya dengan menggunakan pakaian tradisional koteka. Kulit mereka juga akan digelapkan agar kesempurnaan menjadi penduduk Papua lebih terasa.
(rhs)