Liputan6.com, Jakarta: Peringatan Hari Anak Nasional yang jatuh hari ini, Sabtu (23/7) nyaris tak bergaung seperti berita politik konflik di tubuh Partai Demokrat. Namun, peringatan Hari Anak Nasional tetap digelar dengan meriah, ada Pameran Ungkapan Hati Anak. Dalam pergelaran tersebut, anak-anak melakukan unjuk kebolehan menari dan menyanyi. Ada pula sesi acara menonton film dan mendengarkan dongeng.
Puncaknya adalah peresmian Pameran Ungkapan Hati Anak yang merupakan hasil survei terhadap 1.000 anak dari tiga sekolah dasar swasta di Ibu Kota Jakarta.
Di Salatiga, Jawa Tengah, Hari Anak Nasional dirayakan dengan menggelar lomba kreativitas anak antirokok. Ratusan siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar mengikutinya dengan antusias. Peserta menggambar poster yang berisi kampanye antirokok.
Sementara itu, di tengah perayaan Hari Anak, masih banyak sekali anak di bawah umur yang justru mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya di Grobogan, Jawa Tengah. Hanim Mahfiroh misalnya. Remaja berusia 13 tahun ini, bekerja sebagai pencuci piring di sebuah warung dan harus berhenti sekolah karena terbelit masalah kemiskinan.
Data Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia mencatat 87 juta anak usia di bawah 18 tahun di Indonesia, tiga juta di antaranya merupakan pekerja anak dan di antaranya adalah pekerja berisiko tinggi termasuk menjadi PSK. (ASW/Vin)
