Liputan6.com, Oslo: Anders Behring Breivik, pelaku serangan bom di Oslo, Norwegia, ternyata sempat membeberkan rencananya dalan situs berbagai video
Youtube. Breivik bahkan mengirimkan video berdurasi 12 menit yang berisi rencananya itu kepada 7.000 temannya lewat jejaring sosial
Facebook.
Seperti dilansir Daily Mail, Senin (25/7), video tersebut dibuka dengan teks yang berisi kebenciannya akan Islam. Dalam videonya yang kebanyakan berisi teks, Breivik mengungkapkan akan mengenakan seragam polisi dalam penyerangan yang telah direncanakannya itu. Menurutnya, seragam polisi akan membuat orang-orang takjub dan membuatnya terlihat seperti seorang pahlawan. Video bertajuk Knights Templar 2083 ini juga sempat diposting di halaman akun Facebooknya yang kini telah ditutup.
Dalam salah satu bagian, Breivek menuliskan kata-kata yang berbunyi, "Aku sempat berbincang dengan Liga Pertahanan Inggris (EDL) dan menyarankan mereka untuk menggunakan startegi sadar. Taktik EDL adalah untuk menarik reaksi berlebihan dari para penganut jihad atapun ekstrimis Marxis, sesuatu yang telah berhasil mereka lakukan selama beberapa kali."
Tersebarnya video ini diketahui pihak kepolisian setelah Breivik mengakui perbuatannya. Sampai saat ini polisi masih meyelidiki mengenai latar belakang Breivik. "Yang kami tahu hanyalah ia adalah seorang seorang yang berpandangan kanan dan anti-Islam," kata Kepala Kepolisian Oslo, Roger Andersen.
Breivik adalah anak dari Jens Breivik, yang pernah bekerja sebagai diplomat untuk Kedutaan Kerajaan Norwegia di London dan Paris. Lelaki berdarah dingin ini adalah seorang Kristen Fundamentalis yang berpandangan kanan dan anti-Islam.
Sikap Breivik ini terlihat pada tulisan-tulisan yang kerap ia posting ke internet. Breivik juga memiliki sebuah manifest yang ia tulis dalam waktu tiga tahun. Manifes setebal 1.518 halaman itu sebagian berisi buku pegangan bagi teroris, sebagian autobiography, dan sebagian lainnya tentang pandangan politik ekstrimisnya.
Dalam salah satu tulisannya, Breivik juga menyebut Gordon Brown, Tony Blair dan Pangeran Charles sebagai bagian dari ribuan orang Inggris yang menjadi pengkhianat, yang layak dibunuh. Breivik menyebut ketiganya berkhianat karena telah memberi ruang kepada Islam untuk berkuasa. [baca: Anders Breivik, Fundamentalis Anti-Islam].
