TEMPO Interaktif, Jakarta - Mabes Polri meyakini Nazaruddin, bekas Bendahara Umum Demokrat, masih bersembunyi di Singapura. Kepolisian menganggap jingle Sari Roti yang muncul dalam wawancara telepon Nazar dengan Metro TV hanya akal-akalan untuk menghilangkan jejak.
"Setelah lari ke Singapura paspornya dibekukan.Tidak mungkin ke mana-mana," kata Juru Bicara Kepolisian Inspektur Jenderal, Anton Bachrul Alam, di Jakarta, Jumat 22 Juli 2011.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Nazaruddin sebagai tersangka dalam kasus pembangunan Wisma Atlet SEA Games. Namun, sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Nazar kabur ke Singapura.
Di Singapura, Nazar membeberkan keterlibatan rekan separtainya dalam kasus Wisma Atlet. Salah satunya Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum dan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.
Anton mengatakan Nazar bisa keluar dari Singapura bila mengantongi paspor baru. "Kecuali kalau punya paspor baru, kami tidak tahu," ucap dia.
Meski begitu, Anton mengakui lembaganya telah mempunyai petunjuk keberadaan Nazar di Negeri Singa tersebut. Namun, ia menolak menyebutkan petunjuk yang dimaksud.
"Nanti kalau diungkapkan ke media malah kabur lagi," ucap dia.
Ia juga memastikan Nazaruddin tidak berada di Indonesia. Ia menganggap jingle Sari Roti hanyalah sebuah rekaman yang sengaja diperdengarkan Nazar ke media.
Kalaupun jingle Sari Roti itu benar menunjukkan keberadaan Nazar di Indonesia, "Dia sudah pasti tertangkap," kata dia. "Teroris saja kami tangkap," kata dia menyebutkan seluruh anggotanya telah disebar ke seluruh daerah untuk menelisik keberadaan Nazar.
Ia menambahkan, pelesiran Nasaruddin ke sejumlah negara seperti Makau itu belum tentu benar. Kemungkinan besar, informasi itu bertujuan untuk menghilangkan jejak. "Itu cuma isu," kata Anton lagi.
TRI SUHARMAN
