BANDA ACEH – PT Bursa Efek Indonesia akan membangun 15 Pusat Informasi Pasar Modal (PIPM) di kota-kota potensial di Indonesia, untuk menggaet calon-calon investor baru di daerah.
Kepala Devisi Riset PT BEI, Edison Hulu mengatakan, PIPM dibangun untuk membangkitkan investasi di daerah-daerah yang dinilai tertinggal dalam informasi bursa efek, tetapi memiliki potensi besar.
"BEI akan membangun 15 PIPM di daerah, termasuk di Indonesia bagian timur. Aceh dan Papua salah satunya yang sedang kita observasi, sebenarnya 2011 ini harus sudah ada. Di Aceh akan ditempatkan di Banda Aceh, karena kota ini sangat potensial," katanya usai workhshop untuk wartawan tentang Pasar Modal di Hotel Hermes Palace, Banda Aceh, Selasa (20/7/2011).
Di Banda Aceh sebelumnya juga sudah ada Pojok BEI di Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala. Ini dinilai akan semakin membantu warga yang ingin berinvestasi di pasar Modal.
Banda Aceh dinilai potensial karena kota ini memiliki potensi besar di bidang industri kecil dan menangah.
BEI sebelumnya sudah membuka PIPM di 14 daerah yakni Riau, Padang, Lampung, Batam, Pontianak, Banjarmasin, Balikpapan, Cirebon, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Manado, Makassar dan Semarang.
Penambahan 15 PIPM diharapkan akan mendorong bertambahnya investasi di Indonesia. Pelaku investasi Pasar Modal di Indonesia sekarang dinilai masih minim disbanding jumlah penduduk yang mencapai 300 jutaan jiwa.
"Kita masih jauh tertinggal dibanding dengan jumlah investor di Negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura," ujar Edison.
Menurutnya hal ini terjadi akibat kurangnya pemahaman masyarakat terhadap Pasar Modal, sehingga muncul persepsi bahwa bergelut di Pasar Modal harus memiliki uang banyak.
Kehadiran PIPM diharapkan bisa menambah pemahaman sekaligus akses terhadap informasi bursa efek.
Edison menyebutkan untuk berinvestasi di Pasar Modal sebenarnya tak butuh dana besar. Cukup dengan bermodal uang ratusan ribu, seseorang akan bisa menjadi pemilik perusahaan.
Itu memungkin mengingat harga saham perlembarnya hanya berkisar ratusan hingga ribuan dan perusahaan terbuka bagi pemodal untuk membeli saham dalam jumlah ditentukan. "Dengan modal 500 ribu saja sudah bisa di dapat satu lot (1 lot=500 lembar), artinya kita sudah memiliki perusahaan, kata dia.
"Bayangkan tiap bulan kita sisihkan uang 500 ribu untuk beli saham. Dari modal sedikit itu kita bisa nikmati hasil yang besar di masa mendatang, yang penting optimis," lanjut dia.
(and)