Menguak Rahasia 10 Hoax Misi Apollo.
Beberapa rekaman video Apollo menunjukkan bahwa bendera Amerika berkibar-kibar . Bagaimana mungkin? Bukankah tidak ada angin di bulan yang hampa udara?
Ini adalah satu hal yang paling menggelikan. Pada semua video yang ditampilkan bendera berkibar-kibar pada saat astronot menggoyangkan tiang bendera. Jelas sekali dia memutar dan menggoyang tiangnya, yang membuat bendera bergerak-gerak. Faktanya , pada beberapa video gerakan bendera tidak sama dengan yang kita lihat sehari-hari di bumi. Pada atmosfir gerakan bendera terkesan lembut dan cepat karena tekanan udara. Pada video Apollo gerakan memutar tiang bendera membuat gerakan mengepak yang kaku dan lamban.
Banyak yang mengklaim bahwa foto-foto Apollo menunjukkan bendera yang berkibar-kibar. Bisa diduga bahwa riak dan kerutan di bendera yang dianggap kibaran bendera. Bendera dipasang secara vertikal pada tiang bendera dan secara horizontal dari batang perpanjangan yang ada dibagian atas(liat gambar aja biar jelas). Saat itu bendera dalam keadaan tidak dibentangkan sempurna, sehingga ada riak-riak.
Animation of the two photos, showing that the flag is not waving.
Untuk mencapai bulan , astronot harus melewati Sabuk Radiasi Van Allen, yang bisa meghasilkan jumlah radiasi cukup fatal.
Ini adalah klaim yang sering dibuat pendukung hoax, namun ini hanyalah pernyataan berlebihan yang memuakkan dan benar-benar tidak didukung data yang akurat. Radiasi adalah hal yang tidak terlalu diperhatikan NASA sebelum penerbangan pertama, namun mereka memenginvestasikan jumlah yang cukup besar untuk penelitian ini dan menentukan bahwa resikonya minimal. Apollo memerlukan satu jam untuk melewati sabuk radiasi- untuk berangkat dan kembali lagi. Total radiasi yang diterima astronot sekitar satu rem. Orang akan mengalami kesakitan pada radiasi 100-200 rem, dan kematian pada radiasi 300+ rem. Jelas dosisnya memiliki rentang yang sangat jauh untuk dianggap beresiko.
Pendukung hoax juga melakukan kesalahan dengan membatasi diri mereka dengan pemikiran dua-dimensi. Sabuk Van Hallen terdiri dari wilayah berbentuk-donat berpusat di sekitar magnetis khatulistiwa bumi dan melingkar sekitar 40 derajat garis lintang-20 derajat atas dan bawah khatulistiwa. Jalur translunar yang dilalui kendaraan angkasa luar Apollo memiliki kemiringan tipikal 30 derajat dari garis Khatulistiwa, karena itu Apollo hanya melewati pinggir dari sabuk saja.
Untuk info lebih lanjut lihat The Van Allen Belts and Travel to the Moon and Radiation Plan for the Apollo Lunar Mission.
Bayangan di permukaan bulan seharusnya paralel. Beberapa bayangan di foto Apollo tidak paralel mengindikasikan ada lebih dari satu sumber cahaya, berarti fotonya palsu.
Sekali lagi ada penjelasan, ini masalah perspektif yang mudah. Foto adalah representasi dua dimensi dari dunia 3 dimensi, karenanya garis sejajar mungkin tidak tampil dalam film. Kita semua tahu bagaimana garis di jalan raya tampak menyamping saat mendekati pengamat, namun kita tahu garis2 itu paralel. Faktor penting lain adalah kemiringan tanah.
Foto ini
, diambil di bumi adalah contoh untuk menggambarkan bagaimana perspektif bisa menyebabkan bayangan tampil tidak paralel saat terlihat di film.
Di contoh ini
astronot di kanan berdiri di tanjakan kecil. Kemiringan tanah membuat bayangannya lebih panjang dan tampak berbeda. Perlu dicatat juga, jika ada 2 sumber cahaya, maka astronot akan memiliki 2 bayangan.
Tidak akan ada foto yang bisa diambil di bulan sebab film akan meleleh pada suhu 250°.
Film yang biasa akan segera meleleh jika di ekspos pada suhu 250o F, bagaimanapun film yang digunakan bukan film biasa, dan tidak pernah diekspos pada temperatur sekian. Astronot Apollo menggunakan film tranparansi khusus yang didisain spesifik, di bawah kontrak NASA, untuk lingkungan yang tidak ramah misal di Bulan. Menurut Kodak, film akan mulai melemah pada 200o F, dan tidak akan meleleh sampai pada suhu 500o F. Kamera juga diproteksi didalam casing spesial yang didisain agar tetap dingin. Situasi di Bulan yang hampa udara sangat berbeda dengan misal di dalam oven. Tanpa konveksi dan konduksi , metode yang mungkin untuk transfer panas hanyalah radiasi. Panas radiaktif bisa dialihkan secara efektif dengan membungkus material menggunakan permukaan reflektif, biasanya material putih. Casing dari kamera sama juga seperti seragam astronot , putih.
Kelembapan harus ada di tanah untuk membuat jejak kaki, Sedang Bulan adalah Dunia yang Kerontang.
Permukaan bulan didominasi oleh komposisi material yang berada pada golongan kategori silikat. Silika memiliki kecenderungan alam menyatu dengan silika yang lain, membentuk rantai molekul yang lebih besar. Saat meteorit menabrak bulan, kebanyakan energinya menghancurkan struktur sekitar dan menyebabkan ikatan molekul terpecah. Jika di bumi, ikatan yang “terbuka” ini dengan cepat diisi oksigen pada proses yang dinamakan oksidasi, namun di bulan dengan absennya oksigen, ikatan ini tidak memiliki apapun untuk mengisi sampai adanya peristiwa yang terjadi dan menyusun molekul-molekul. Saat obyek, semacam sepatu boot astronot, mengusik debu bulan, ikatan molekular yang baru tercipta. Ikatan yang baru membuat debu ini bertahan pada bentuknya, membentuk kesan dari obyek. Karena itu , jejak kaki bisa terbentuk meski tidak ada air.
Sebagai tambahan dari ekspos radiasi yang mematikan, Astronot Apollo akan ditembus ribuan mikrometeorit.
Tameng disediakan untuk melindungi astronot Apollo dari bombardir mikrometeorit. Karena massa yang rendah, hanya material lapisan tipis yang diperlukan untuk menghentikan partikel seukuran debu ini. Contoh, Lunar modul dilindungi oleh aluminium luar tipis melindungi beberapa ribuan inchi ketebalan. Bahkan, spacesuit astronot menyertakan pakaian mikrometeorit untuk melindungi mereka saat melakukan aktifitas di permukaan bulan.
Mesin Lunar Modul yang sangat kuat mestinya menghasilkan ledakan kawah, namun tidak ada bukti ledakan kawah di foto-foto Apollo.
Mari kita mempertimbangkan beberapa fakta: (1) Meski mesin pendarat Lunar Module mampu mendorong 10,000 lbs (klaim yang sering digunakan pendukung hoax), saat mendekati permukaan bulan diturunkan menjadi 3,000 lbs. Saat berada beberapa kaki diatas permukaan tanah, mesin pendarat dimatikan untuk melakukan testing, mencari permukaan bulan yag sesuai. (2) LM mendarat dengan sudut, bergerak miring sepanjang permukaan. Saat astronot mengidentifikasi ada tempat mendarat yang sesuai, LM mendatar dan turun ke permukaan.(3) Permukaan bulan diselimuti material batu yang disebut lunar regolith, yang terdiri dari partikel debu, kaca dan fragmen batu2an. Lunar regolith memiliki properti unik, yang paling kentara adalah partikelnya bergerigi, yang menyebabkan saling tersambung. Saat ditekan, regolith akan melawan, persis seperti batu yang solid.(4) Di ruang hampa gas buang mengembang cepat saat keluar dari nozzle mesin.
Saat fakta ini dipertimbangkan, kebenaran mulai jelas – aliran gas buang tidak cukup kuat atau terpusat untuk mengalahkan regolith dan membentuk ledakan kawah. Pada foto berikut, bisa dilihat beberapa diskolorisasi dan kurangnya debu, akibat tersisih. Setelah debu dihilangkan , permukaan keras terlihat.
Hanya dua orang yang berjalan di Bulan selama misi, namun ada beberapa foto dimana refleksi atronot pada visor(klep kaca depan) tidak memiliki kamera. Lalu, Siapa yang mengambil foto ?
Astronot Apollo membawa kamera yang terpasang pada bagian depan spacesuit mereka. Pada foto Apollo 12 berikut, astronot Alan Bean (liat fotonya), diambil oleh Pete Conrad, bisa dilihat dengan jelas kameranya Bean terpasang di dadanya. Astronot membidik dan mengoperasikan kamera saat kamera terpasang dalam keadaan tersebut. Jika dilihat lebih dekat pada refleksi Conrad di visornya Bean, bisa dilihat bahwa kameranya Conrad saat dia mengoperasikannya dengan tangan kanan.
Lunar Rover tidak muat di Lunar Module.
Jika diukur Lunar Rover Vehicle (LRV) saat di deploy dan di rakit , ya, tidak akan muat di Lunar Module, bagaimanapun Rover dilipat untuk penyimpanan di stage pendaratan LM di kwadrant bagian kanan tangga. Chasis digantung di 3 tempat dan 4 roda berputar hampir rata memakan tempat hampir 30 ft. Saat astronot mendeploy Lunar Rover, mereka hanya butuh menarik 2 tali dan Rover akan keluar dan turun ke permukaan bulan. Saat itulah, roda akan keluar mengunci posisi.
Langit yang hitam mustinya penuh dengan bintang, tapi tidak ada yang terlihat di foto-foto Apollo.
Klaim yang paling banyak di dengar dan paling mudah untuk disangkal. Jawabannya sangat sederhana: bintang2nya terlalu redup. Foto Apollo adalah foto obyek terang di permukaan bulan, dengan demikian dibutuhkan setting fast eksposure. Setting tersebut tidak memungkinkan cahaya bintang terekam kamera. Dengan alasan yang sama, gambar bumi yang diambil juga ‘kekurangan’ bintang. Bintangnya ada, Cuma tidak muncul digambar. Pendukung hoax sering berargumen bahwa bintang seharusnya muncul, dan beberapa klaim mereka cukup valid, bagaimanapun mereka gagal mengenali perbedaan antara ‘melihat’ bintang dan ‘memotret’ bintang. Astronot bisa saja merekam gambar bintang dengan meningkatkan eksposure, tapi mereka disana bukan untuk mengambil gambar bintang, melainkan merekam aktivitas di permukaan bulan.
sumber:http://syant.wordpress.com/2007/07/05/9-hal-yang-kamu-belum-tahu-wikipedia-bisa-melakukannya-2/
mengapa setelah itu tidak banyak orang yang pergi ke bulan lagi?